Senin, 16 Februari 2015

Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

 Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

Jual Pasir Kuarsa Balikpapan - telp : 082140002080

PENGARUH SUHU DAN KEASAMAN PH PADA KAPASITAS PENJERAPAN (ADSORPSI) SILIKA
    Pengolahan limbah cairan umumnya menggunakan adsorben tertentu untuk menghilangkan parikulat ? partikulat maupun logam berat serta zat organik. Adsorben yang sering digunakan dalam proses pengolahan limbah cair antara lain zeolite, karbon aktif, silika dan adsorben lainnya. Adsorben sililka umumnya dalam bentuk silika gel yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2), yang didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis. Sedangkan zeolite atau disebut juga dengan Aluminosilikat kristalin atau bisa dikatakann sebagai resin alami. Karbon yang diaktifkan dengan tujuan u/ memperbesar luas permukaan dan meningkatkan adsorpsinya. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi adsorpsi adalah sebagai berikut:
    Waktu kontak: secara umum, semakin lama waktu kontak maka adsorpsi lebih efektif karena adsorbat yang tertarik/ menempel akan lebih banyak. Tetapi pada beberapa proses pemisahan hanya membutuhkan waktu yang singkat, hal ini bergantung pada adsorbat.
    Jenis adsorben: oxygen-containing compound (silica gel & zeolit) yang bersifat hidrofilik & polar efektif untuk mengadsorpsi zat yang larut dalam air , pada proses pengeringan udara, penghilangan CO2, dll., carbon-based compound (karbon aktif & grafit) yang sifatnya hidrofobik & non polar efektif untuk mengadsorpsi zat yang tidak larut dalam air misalnya adsorpsi minyak, pengotor pada kristal, dll.
    Karakteristik adsorben: Kecepatan adsorpsi meningkat dengan menurunnya ukuran partikel dan semakin berporinya struktur adsorben karena luasnya permukaan sentuh.
    Suhu dan tekanan kontak: apabila adsorpsi zat membutuhkan kondisi endoterm maka diperlukan suhu yang tinggi, sedangkan bila membutuhkan kondisi endoterm dibutuhkan suhu yang rendah. Semakin tinggi suhu maka tekanan menjadi semakin rendah dan sebaliknya.
    Kelarutan adsorbat: agar adsorpsi dapat terjadi, suatu molekul harus terpisah dari larutan. Senyawa yang mudah larut mempunyai afinitas yang kuat untuk larutannya dan karenanya lebih sukar untuk teradsorpsi dibandingkan senyawa yang sukar larut. Akan tetapi ada perkeculian karena banyak senyawa yang dengan kelarutan rendah sukar diadsorpsi, sedangkan beberapa senyawa yang sangat mudah larut diadsorpsi dengan mudah. Hal ini bergantung pada adsorbat.
     pH: pH di mana proses adsorpsi terjadi menunjukkan pengaruh yang besar terhadap adsorpsi itu sendiri. Hal ini dikarenakan ion hidrogen sendiri diadsorpsi dengan kuat. pH mempengaruhi adsorpsi dari beberapa senyawa. Asam organik lebih mudah diadsorpsi pada pH rendah, sedangkan adsorpsi basa organik terjadi dengan mudah pada pH tinggi.
    Beberapa factor di atas pengaruh keasaman (pH) dan suhu merupakan dua factor yang sangat berpengaruh sekali terhadap proses penjerapannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa adsorpsi logam pada silika termodifikasi oleh ligan organik terjadi melalui pembentukkan senyawa kompleks antara ion logam dengan atom donor pada ligan organik. Oleh karena itu derajat keasaman (pH) larutan merupakan salah satu faktor memegang peranan penting dalam besar kecilnya logam teradsorpsi pada silika termodifikasi10. Pada Si-CTS-MCP, ion logam krom VI dapat teradsorpsi optimum hingga 26,22 % pada kondisi pH larutan 3.
    Pada pH 2, jumlah logam yang teradsorpsi cukup tinggi tapi belum optimal sedangkan pada pH setelah 3 jumlah ion logam teradsorpsi mulai menurun. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada suasana asam (pH 2) dimungkinkan terjadi kompetisi antara ion H+ dan ion logam Cr6+ untuk terikat pada permukaan adsorben sehingga jumlah ion logam yang teradsorpsi sedikit karena ada sebagian gugus aktif adsorben yang mengikat ion H+ Sedangkan pada pH di atas 3, konsentrasi ion logam yang teradsorpsi mulai menurun walaupun tidak dapat dilihat dengan jelas pola penurunannya.  Pengaruh suhu pada proses penjerapan air akan mempengaruhi kualitas penjerapan silika. Umumnya pada suhu tinggi kapasitas penjerapan akan semakin meningkat, sedangkan pada suhu rendah kapasitas penejerapan akan semakin menurun.

Untuk info dan pemesanan hubungi :


022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: - 29d2de88
              - 32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com


Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Minggu, 15 Februari 2015

Jual Resin Kation - Jual Resin Kation Lewatit - 082140002080

 Jual Resin Kation - Jual Resin Kation Lewatit - 082140002080

Jual Resin Kation - Jual Resin Kation Lewatit - 082140002080

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS RESIN PENUKAR ION
    Kegunaan resin dalam water treatment adalah untuk mengeliminasi atau menghilangkan unsur-unsur logam berupa ion-ion logam yang telah terlarut di dalam air. Prinsip kerja dari resin ini adalah berdasarkan pertukaran ion-ion yang berada permukaan resin dengan ion-ion di dalam larutan. Resin adalah senyawa hidrokarbon terpolimerisasi hingga  tingkat yang tinggi yang mengandung ikatan-ikatan hubung silang (cross-linking) serta gugusan yang mengandung ion-ion yang dapat dipertukarkan. Resin penukar ion terdapat dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Resin penukar kation kation mempunyai ion hidrogen yangdapat diganti oleh logam.
    Resin penukaran ion mempunyai kapasitas yang terbatas untuk meyimpan ion dalam larutannya ang disebut kapasitas penukaran. Kapasias penukaran akan menunjukkan kualitas ion lawan dimana suatu penukar ion dapat menerima substansi secara ekivalen per gram penukar. Percobaan penentuan kaasitas penukaran dari suatu penukar kation ini bertujuan untuk menentuka kapasitas pertukaran dari suatu penukar kation. Prinsip yang digunakan adalah penukar kation,asam basa.
    Resin penukaran ion mempunyai kapasitas yang terbatas untuk menyimpan ion dalam larutannya yang disebut kapasitas penukaran. Kapasitas penukaran menunjukkan kualitas ion lawan dimana suatu penukar ion dapat menerima substansi secara ekivalen per gram penukar. Kapasitas penukar ion juga menunjukkan kuantitas total dari gugus yang mampu bertukaran dari suatu penukar.

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149

Pin BB: - 29d2de88
              - 32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com


Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Jual Zeolit - Berbagai Macam Zeolit

 Jual Zeolit - Berbagai Macam Zeolit

Jual Zeolit - Berbagai Macam Zeolit

BERBAGAI MACAM (ZEOLITE) ZEOLITE
    Zeolit pada dasarnya merupakan padatan aluminium-silikat yang memiliki struktur yang berpori. Zeolit alam biasanya terbentuk dari batu dan abu gunung berapi yang bereaksi dengan logam alkali tanah pada air tanah. Zeolit murni hampir tidak dapat ditemukan di alam. Biasanya terdapat pengotor seperti logam natrium dan kalsium. Zeolit memiliki beberapa aplikasi industrial, yaitu :
>    Pertukaran ion : Penukar ion Na+/K+/Ca2+
>    Adsorpsi pengotor gas : Adsorpsi selektif berdasarkan molekul gas spesifik
>    Adsorpsi pengotor air : Adsorpsi reversibel air tanpa ada perubahan sifat fisik dan kimia dari zeolit itu sendiri.
    Zeolit merupakan batuan yang mendidih dan mengeluarkan uap jika dipanaskan. Zeolit merupakan mineral yang istimewa karena struktur kristalnya mudah diatur,  sehingga dapat dimodifikasikan sesuai dengan keperluan pemakai dan dapat digunakan untuk  tujuan  tertentu.  Karena  keistimewaannya  itu  zeolit  dapat  digunakan  dalam berbagai  kegiatan  yang  luas, seperti  penukar ion, adsorben, dan katalisator.
    Secara umum rumus kimia zeolit dituliskan sebagai berikut:
Mx/n {(AlO2)x(SiO2)y} ZH2O
>    Mx/n = kation bervalensi n yang berada di luar kerangka zeolite
>    { }= kerangka zeolit aluminasilika
>    ZH2O = air kristal di luar kerangka zeolite
Menurut proses pembentukannya zeolit digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu :
>    zeolit alam
>    zeolit sintesis
Zeolit alam dan sintesik memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang sama. Tetapi mineral zeolit sintesis yang dibuat tidak dapat persis sama dengan mineral zeolit alam, walaupun mineral zeolit sintesis mempunyai sifat fisis yang jauh lebih baik. Zeolit alam terbentuk karena adanya proses perubahan alam (zeolitisasi) dan batuan vulkanik tuf. Sedangkan zeolit sintesis direkayasa secara proses kimia yang dibuat dari bahan-bahan kimia dengan proses sintesis. Beberapa ahli kimia menamakan zeolit sintetik sama dengan nama zeolit alam dengan menambahkan kata sintetik di belakangnya, misalnya zeolit A
Zeolit 4A
    Zeolit A adalah zeolit sintesis yang memiliki muatan penukar kationnya adalah Na. untuk memperoleh zeolit A diperlukan perbandingan Na2SiO3/NaAlO2 = 1-2. perbandingan oksida Si dan Oksida Al dalam bahan dasar serata suhu reaksi akan mempengaruhi jenis zeolit yang dihasilkan. Zeolit A termasuk dalam kategori zeolit kadar Si rendah atau kaya Al, mempunyai pori-pori, komposisi dan saluran rongga optimum sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi karena sangat efektif dipakai untuk pemisahan dan pemurnian dengan kapasitas besar. Volume pori-pori dapat mencapai 0,5 cm3/ cm3 volume zeolit. Kadar maksimum Al dalam zeolit dicapai bila perbandingan Si/Al mendekati 1 dan keadaan ini menyebabkan daya penukar ion zeolit maksimum, (Sutarti M., dkk, 1994).
    Sampel zeolit A dalam bentuk murni dengan kristalinitas yang tinggi disintesis melalui perlakuan hidrotermal dari abu layang batubara. Kapasitas ikatan kalsium dari zeolit A tersebut dan kualitas pendorong detergen dari zeolit A diuji coba dalam pemakaian zat penyusun detergen (builder detergent). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel zeolit A bersifat serupa sebagai salah satu pendorong dalam pemindahan ion kalsium selama siklus pencucian. Maka dari itu, dari uji coba, hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel zeolit A melepaskan unsur-unsur seperti (Sb, As, Se dan Tl). Ini menunjukkan bahwa pengaruh toksilogi dari abu layang batubara yang diubah menjadi zeolit A tidak berdampak buruk pada sampel komersial, (Las, T., 2009).
    Zeolit A merupakan kristal aluminasilikat yang terdiri dari kesatuan mata rantai sangkar sodalit yang berikatan membentuk cincin ganda beranggotakan empat yang dihubungkan oleh atom oksigen. Zeolit A biasanya berbentuk Na-zeolit dengan rumus Na12{(AlO2)12 (SiO2)12}27 H2O yang mempunyai simetri kubik dengan panjang unit sel terkecilnya sebesar 12,32 A (molecularsieve.org, 2008). Ukuran pori zeolit A sangat tergantung pada diameter ion penyeimbang muatannya, kira-kira 3 A untuk K+, 4 A untuk Na+. Jadi zeolit 4A adalah zeolit A dengan kation penyeimbang muatannya ion Na+. Zeolit A dengan struktur khas yang dimilikinya memperlihatkan sifat fisika dan kimia yang sangat menarik. Beberapa sifat kimia zeolit yang banyak dipelajari dan dimanfaatkan secara luas adalah tingkat selektifitas absorbsi, penukar ion, katalis aktif, (Flanigen, E.M., 1991).
    Untuk mendapatkan zeolit 4A yang memenuhi kriteria sebagai zat pembangun detergen pada penelitian ini akan dilakukan beberapa perlakuan sebagi berikut : perlakuan awal terhadap abu layang berupa pemisahan secara magnetik dan frasksinasi dikombinasikan dengan perlakuan penambahan Al2O3 dan Na2EDTA, besarnya suhu, kecepatan pengadukan dan lamanya waktu kristalisasi pada proses sintesisnya, serta besarnya suhu, pH dan lamanya waktu kontak pada saat berlangsungnya pertukaran ion.  
    Interaksi antara ion kalsium dengan silika dapat ditekan sekecil mungkin dengan penambahan EDTA yang dapat membentuk kompleks secara selektif dengan ion kalsium. Adapun penambahan Al(OH)3 dimaksudkan untuk mengantisipasi pasokan aluminium reaktif dalam abu layang yang diperlukan untuk pembentukan kerangka zeolit 4A. Perlakuan variasi suhu, kecepatan pengadukan dan lamanya waktu kristalisasi dimaksudkan untuk mendapatkan kondisi optimum pembentukan zeolit 4A dengan distribusi ukuran partikel rata-rata 4 ƒĘm dan diameter pori-pori 4A. Adapun perlakuan variasi, besarnya suhu dan pH serta lamanya waktu kontak dimaksudkan untuk mendapatkan kondisi optimum pertukaran ion sehingga zeolit memiliki kapasitas pengikatan ion maksimum, (Shigemeto, dkk., 1993).

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com


Kantor :

Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung